Pada 24 Juni 2023, SMP IPBS Tunas Bangsa menggelar acara wisuda yang mana agenda ini biasa disebut dengan Akhirussanah.
Dibuka dengan storytelling oleh Aribila dan Fadhil, yang mengisahkan masa anak-anak kelas 9 saat duduk sebagai peserta didik baru, yang mana pada saat itu Covid-19 tengah melanda bumi pertiwi sehingga berdampak pada proses belajar-mengajar, terbelenggu kekhawatiran tentang mimpi hingga kemudian mereka tetap mampu melaju menuju mimpi, sebagaimana tema yang diangkat pada Akhirussanah kali ini, yakni “KEEP IT GOING, KEEP ON HOPING, KEEP SHINING, AND LET’S CELEBRATE THE MOMENT”
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Khataman Al-Quran oleh siswa-siswi kelas 9 yang telah menuntaskan hafalan Al-Qurannya, sekaligus dilanjutkan dengan sesi penyematan mahkota kepada orang tua sebagai bentuk komplimen.
Konsep yang diusung pada Akhirussanah kali ini adalah Game and Mission, di mana seluruh peserta didik turut berpartisipasi untuk menyelesaikan misi dalam sebuah perjalanan yang mengantarkan pada puncak acara, yaitu pelepasan siswa-siswi kelas 9.
Mulai dari misi membebaskan diri dari serangan seorang aktor yang merepresentasikan virus corona dengan anak-anak karate yang mempertunjukkan seni bela diri sebagai upaya perlindungan, misi membebaskan kawan yang menjadi tawanan, duel kompetisi, dengan diselingi penampilan-penampilan spesial yang disuguhkan oleh siswa-siswi kelas 9, seperti drama musikal, mashup choir, seni tari putra dan seni tari putri.
“What do you really want to do? Be a part of the future where we graduate with good grades, continue our education according to our interests and talents, and become what we aspire to be?”
“All we know, breathing the same air but always wanting different things in life. So, are we thankful for? Our rain with a rainbow after it? Our storm with white clouds after it?”
“I think we all want the same thing , to do something great and get our dream. But, for most of us it is not easy to realize those dreams, like a poem by Helena Natasha; ‘I am made of all the lessons I learnt, and all the dreams I lived.'”
“In the story of a book, there are many characters who contribute to the storyline. And yeah, every character has a role that needs to be appreciated. Just like in life stories, we need to appreciate each of our paths, right?”
“Sometimes we’re living in an imaginary world that we made up ourselves. So, it’s worth the risk, we can do all the things we’ve ever dreamed of. Cause, every cloud has a silver lining, that means something good usually comes out of a difficult situation.”
“How do you react towards bad dreams? Maybe teardrops were coming down each time.. but, you know? The sun almost always makes a friendly touch with the clouds. It was a beautiful scene.. So, we can create beautiful scenes in our day too, even if we wake up with all our fears. All we have to do is enjoy the moment.”
“The memories play out like cinema. Sometimes we’re puzzled, but just like dreams we must fight for, just like obstacles we must face bravely, keep going!”
“Our eyes were sparkling while we started making stories about how we become stars amongst the bright moonlight, that can’t even create shine for itself without the help of the sun..? Keep hoping!”
Sebelum sesi puncak, sambutan-sambutan dari Kepala Sekolah, Yayasan dan perwakilan Kabupaten Banjarnegara menginvasi suasana dengan haru.
Acara Akhirussanah mencapai puncaknya tatkala sesi pengalungan samir yang diperuntukkan kepada kelas 9 dikumandang. Setelah prosesi khidmat tersebut, mereka mempersembahkan pertunjukan istimewa yaitu pembacaan puisi dan paduan suara.
Akhirussanah ditutup oleh storyteller dengan sebelumnya menayangkan video kenangan kelas 9 yang dibuat oleh tim ekskul sinematografi.
Tonton selengkapnya di Akhirussanah Angkatan X
Angkatan X SMP IPBS Tunas Bangsa yang saat ini telah menapaki dunia baru, tergambar pada: